MUARA SUNGAI BENGAWAN SOLO PURBA
Beberapa tahun
yang lalu Sungai Bengawan Solo mengalir tenang dari hulunya dari ujung utara
hingga sampai di pantai Sadeng yang kini berada di Kabupaten Gunungkidul kota
Yogyakarta. Akan tetapi, sebuah proses geologi antara lempengan Australia yang
menghujam lempengan Hindia khususnya pulau Jawa yang menjadikan dataran pulau
jawa perlahan terangkat ke atas, sehingga arus sungai akhirnya tak bisa melawan
hingga akhirnya terbalik mengalir ke arah utara. Sehingga kini hanya jejak
kering yang perlahan mengering karena tak ada air yang mengalirinya. Itulah
sebabnya daerah kabupaten Gunungkidul menjadi kaya akan bukit kapur yang
memiliki beberapa ahli peneliti, awalnya merupakan karang-karang yang berada di
bawah permukaan laut.
Hingga saat ini, sungai bengawan
solo purba menjadi populer lewat lagu yang berjudul Bengawan Solo ciptaan
Gesang sehingga menjadi obyek menarik serta membentuk pemandangan alam yang
indah sehingga akan dikembangkan menjadi obyek wisata yang dapat dinikmati oleh
para wisatawan. Pemandangan tersebut dapat dilihat di sepanjang jalan menuju
pantai sadeng yang tentu saja tidak jauh dengan pantainya. Sehingga para
wisatawn yang ingin berkunjung ke pantai sadeng dapat sekalian bersinggah di
sungai purba bengawan solo ini.
Di wilayah tersebut ada dua bukit
kapur yang tinggi memanjang mengapit dataran rendah yang semula adalah jalur
air. Dataran tersebut yang kini menjadi lahan palawija penduduk setempat
terkesan hijau sejuk.
Sehingga dengan berkunjung ke sungai
bengawan solo purba dan pantai sadeng seolah-olah mengenang yang semula muara
sungai di daerah sepi kini berkembang menjadi pelabuhan perikanan terbesar di
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar