"SUNGAI GAJAH WONG"
Dikisahkan abad ke-17 pada saat itu pemerintahan kerajaan ialah Mataram Islam yang diperintah oleh Sultan Agung. Sungai atau kali yang mengalir panjang kurang lebih 20km ini dulunya dimitoskan legenda cerita seorang pawang dan gajah kerajaan yang hanyut saat memandikan gajahnya karena banjir besar. Aliran Air yang semula gemercik tetiba mengalir deras sehingga gajah bersama seorang pawang pun tidak bisa menyelamatkan diri dan terbawa arus jauh hingga ditepian sungai tepat di bukit kecil yang terletak di desa Wonokromo, Pleret, Bantul dimana bukit kecil tersebut diyakini menjadi makam seorang pawang beserta gajah. Sebagai wujud mengenang jasa maka sungai tersebut diberi nama sungai "Gajah Wong", dan uniknya ditiap waktu tertentu rutin diadakannya upacara adat merti kali yakni berupa pengiriman doa dengan simbol sesaji untuk leluhur. By : uswahchandra